Rabu, 30 Juli 2008

Pembelajaran matematika materi bilangan bulat dengan metode bermain peran

Pembelajaran matematika materi bilangan bulat dengan metode bermain peran

By Vivin Nur Afidah, S.Pd

Bermain peran identik dengan bermain drama. Pembelajaran dengan bermain peran biasanya hanya dikaitkan dengan pembelajaran bahasa. Sebenarnya bermain peran dapat dilakukan dalam pembelajaran matematika yaitu pada pembelajaran bilangan, hanya saja pembelajaran dengan cara ini lebih tepatnya untuk permainan sebagai selingan dalam pembelajaran matematika dan sebagai motivasi siswa untuk menyukai matematika.

Penulis telah mempraktikkan metode ini dalam pembelajaran bilangan bulat. Pembelajaran dilakukan kepada siswa kelas 7 di MTs Surya Buana Malang dan dilaksanakan pada awal pembelajaran sebelum dilakukan pembelajaran materi bilangan bulat dengan maksud untuk mengetahui kemampuan awal siswa, menarik minat siswa terhadap matematika, dan membuat pembelajaran yang menyenangkan.

Pembelajaran dengan metode bermain peran dapat dilakukan di dalam kelas atau di luar kelas. Apabila pembelajaran dilakukan di dalam kelas maka dibutuhkan tempat yang lebih luas atau lebih baik jika anak berada di luar tempat duduknya. Pembelajaran akan terasa lebih santai jika dilakukan di luar kelas seperti di lapangan, di halaman sekolah, ataupun di teras kelas.

Langkah- langkah pembelajaran bilangan bulat dengan bermain peran sebagai berikut :

  1. Siswa diminta menuliskan no. absen masing-masing pada selembar kertas.
  2. Siswa berperan sebagai suatu bilangan berdasarkan no. absent
  3. Setelah itu siswa diminta berbaris membentuk lingkaran dan guru memberikan perintah dan siswa diminta mengacungkan tangan sesuai dengan perintah.

Contoh : - Guru memberi perintah bilangan prima.

- Siswa yang berperan sebagai bilangan yang termasuk bilangan prima harus mengacungkan tangan dengan membawa kertas

- Siswa yang berperan sebagai salah satu bilangan prima tidak mengacungkan tangan akan mendapat hukuman dengan mengatakan “aku adalah bilangan prima”

- Siswa yang berperan bukan sebagai salah satu bilangan prima tetapi mengacungkan tangan akan mendapat hukuman dengan mengatakan “aku bukan bilangan prima”

4. Siswa diminta mengacungkan tangan dengan membawa kertas agar guru dan siswa yang lain mudah untuk mengetahui peran dari masing – masing siswa.